Selasa, 03 Januari 2017

Kuawali dengan Bismillah

"Bismillahirrahmanirrahiim....
Kuawali dengan  "Bismillah" di tahun baru ini, untuk melangkah ke depan di awal tahun 2017 tahun ini. Kumulai dengan optimis. Masa lalu adalah masa lalu, sudah berlalu yang cuma akan jadi bagian dari album lama rangkaian hidupku. Sedangkan  tahun ini adalah masa depan, karena dia ada di depan sana. Insya Allah aku akan melangkah bersama-Nya.

Kamis, 15 Desember 2016

Buta

BUTA
Cipt. Rhoma Irama

Terangnya dunia tak dapat dipandanginya
Indahnya dunia tak dapat dinikmatinya
Terang bagi orang  gelap bagi dia
indah bagi orang suram buat dia

tanpa penglihatan dilalui hidup ini
tongkat yang di tangan jadi teman abadi
begita derita nasib orang buta
hidup di dunia di dalam gulita

Suara, cuma dengan suara
dia mengenal orang sekelilingnya
meraba, cuma meraba-raba
dia menelusuri jalan hidupnya


       Lagu di atas mengingatkan kita betapa nikmat mempunyai mata yang normal adalah harta yang sangat mewah pemberiah Sang Maha Kuasa. Nikmat yang paling sering kita pungkiri. Nikmat yang membawa keberkahan. Tapi kalau salah menggunakan akan membawa kita pada jalan maksiat, karena perbuatan buruk biasanya diawali dengan penglihatan mata.

Catatan Akhir Tahun

        Tak terasa 2016 nyaris berada di penghujung tahun. Aroma  2017 sudah tercium santer. Aku juga heran, memgapa begitu cepat. seperti secepat menganti kolor. Tentang masa depan  siapa yang tahu? semuanya masih misteri . Semisteri jodoh dan ajal kita, yang sampai saat ini  tak terpikirkan dalam benak kita, kapan itu terjadi. Buram? tidak juga, karena sudah tercatat di Lauhil Mahfuz. Wallahu A'lam Bisshawab.

Jumat, 18 November 2016

Catatan Baru

      Telah lama kutinggalkan blogg ini. Aku mencari sesuatu yang lain, pengalaman baru yang tak ada di sini. Setelah aku arungi dunia, ternyata sama saja, tak ada yang istimewa. Semua berjalan sesuai standard, tak ada yang berbeda. Kalau pun ada yang beda, paling-paling suasana hati yang berubah-ubah. Senang, sedih, marah,  galau, menangis, sumringah, yah itu-itu saja kawan.
       Mungkin karena aku sudah memasuki usia 40 tahun? entahlah.... aku sepertinya menjalani hidup tanpa emosi, tak seperti anak muda 20 tahunan yang hidupnya penuh gelora. Aku bersyukur pada Sang Serba Maha atas semua nikmat-Nya.
        Ternyata walau sedang vacum menulis di blogg tak membuat aku mati kutu, masih menikmati hidup. Bahagia nonton film kungfu bersama kawan-kawan di rumah sobat masa kecil yang bernama Fahrulloh. Berjogging ria di pinggir Kali Pesanggrahan merupakan agenda setiap hari. Alhamdulillah masih mengaji di Majelis Dhuha tiap sabtu pagi. Itu semua karunia yang sangat besar dari Allah SWT.

Rabu, 19 Oktober 2016

Ibukota

Cipt. H. Rhoma Irama

Setahun sekali belum tentu
Dengan tetangga bisa bertemu
di Ibukota, di Ibukota, di Ibukota

Pagar rumahnya pun tinggi-tinggi
Hidupnya pun sudah nafsi-nafsi
di Ibukota, di ibukota, di ibukota

Berbagai macam kebutuhan
meliputi warganya
hingga sedikit kesempatan
untuk berbagi rasa

mengikis sudah tali jiwa
yang mengikat warganya
berkurang sudah tenggang rasa
di antara sesama

Rasa perseorangan sikap warga ibukota
rasa kebersamaan sudah memprihatinkan

hidup selalu terburu-buru
seakan-akan dikejar waktu
di ibukota, di ibukota, di ibukota

mereka bersaing dan berlomba
saling membanggakan harta benda
di ibukota, di ibukota, di ibukota

di ibukota, di ibukota, di ibukota,
di ibukota...

Kamis, 11 Agustus 2016

Bersyukur

     Syukur, kata yang teramat mudah untuk dikatakan, tapi sangat berat untuk dilakukan. Dalam makna harfiah syukur artinya adalah berterimakasih. Bersyukur kepada Allah SWT berarti berterimakasih kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat-Nya. Sederhana bukan? tapi tak sesederhana melakukannya. Dan begitu sulit mempraktekannya. Tahu kenapa? karena nafsu selalu mengajak kita berlebih-lebihan.

Selasa, 02 Agustus 2016

Penulis Juga Manusia

        Karena keseringan dengerin lagu dari band Seriues, "Rocker juga manusia" terbesitlah sebuah ide bikin tulisan ini, hehehe. Kalo rocker aja bisa nangis, apalagi penulis kayak gue, yang biasa main rasa, main hati dalam pembuatan artikel, novel ataupun cerpen. Tangisan seorang penulis mungkin lebih keras dibandingkan seorang rocker. Dan air mata seorang penulis pasti jauh lebih banyak. Apalagi kalau lagi nulis penderitaan orang-orang susah, pasti air mata gak berenti-berenti mengalir kayak Kali Cisadane, hehehehe.
        Kalau kata Candil hati seorang rocker seperti salju, kalo hati seorang penulis seperti es krim, lebih halus, lebih manis,  lebih banyak rasa, seperti rasa cokelat, stawbarry, vanilla, hehehe...