Jumat, 30 Oktober 2015

What's Up

      Tuhan... hari ini 29 Okt0ber 2015. Aku masih melihat motor-motor, mobil-mobil, dan orang-orang berseliweran di depan warnet langganan. Desingan suara mesin masih memaksa masuk telingaku, walau aku sedang mendengarkan Lagu What's Up milik 4 Non Blondes melalui headset. Sambil kubuka Google, mencari arti lagu itu. Aku terhenyak, terjemahannya ternyata begitu menyentak. Menyentak semangatku yang sedang patah. 

25 tahun usiaku dan masih saja 
berusaha kudaki bukit harapan yang tinggi menjulang itu 
sebagai tempat tujuan
Aku segera sadar saat kutahu harus kulakukan
Bahwa dunia dicipta untuk ini
Persaudaraan antar manusia 
apapun artinya

maka kadang aku menangis saat berbaring di ranjang
untuk menumpahkan, isi kepalaku 
dan aku merasa agak aneh
dan kubangun di pagi hari dan melangkah
 keluar dan kuhirup udara dalam-dalam
dan aku merasa seakan melayang
dan aku menjerit hingga habis nafasku
apa yang terjadi?

 Dan seterusnya...
      
      Begitu hebat lagu ini. Pantas saja begitu mendunia. Aku salut, salut sekali dengan penciptanya. Dan aku tersadar, selama ini kita hanya memikirkan individu masing-masing, tanpa mempraktekkan persaudaraan. Memberikan kasih sayang untuk kemanusiaan! Bukan baku hantam, saling memukul, menendang, menyerang, berperang. Tidak hanya omong kosong tentang arti perdamaian. Tapi mewujudkan rasa kasih sayang sesama mahluk-Nya.

Rabu, 14 Oktober 2015

Di 1 Muharam 1437 H

Selamat Tahun Baru Islam kawan!
Hari ini 1 Muharam, Tahun Baru Hijriyah ke-1437
Semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin
Semoga kita bisa hijrah dari kegelapan
menuju terang benderang


Perjalanan begitu berat kawan
Langkahku sampai terseok-seok...  meniti hari di atas bumi
sibuk mencari duit, mengejar karir, dan mencari-cari calon istri
sampai telapak kaki menginjak onak dan duri

Tahun ketahun diisi dengan berbagai tumpukan dosa dan sedikit kebajikan
sungguh tak imbang, cenderung jomplang
terlena dengan pesona dunia yang membelalakkan mata
sungguh terpedaya dengan alam yang fana

Tuhan ... berikan aku kekuatan,
agar bisa melewati cobaan dan lulus menghadapi ujian
bisa menjadi  manusia yang lebih baik
setelah tahun kemarin kurang baik

Tahun yang lalu terasa berat...
hingga tahun baru ini masih berlanjut
Dolar makin melonjak, Rupiah makin melorot,
musim kemarau begitu panjang,
pelosok negeri dilanda kekeringan dan kebakaran hutan
kabut asap merayapi kerongkongan dan membuat sesak pernapasan
menyambangi Kalimantan, Jambi, Riau, juga Sumatera Selatan


Tahun lalu yang berat....
untung kita tidak sekarat
mohon jangan menyalahkan siapa-siapa
Semoga kita bisa melewati ini semua
Lulus dengan dengan sempurna

Selamat tahun baru kawan!
Semoga kelakuan kita juga baru,
meninggalkan kelakuan lama yang buruk, berganti dengan
perilaku baik, hati yang baik dan suci
Seperti bayi yang terlahir kembali







Minggu, 11 Oktober 2015

Ulang Tahunku (Dibuat di Bulan Oktober 2014)

Hari ini usiaku bertambah, dari 37 ke 38
Sudah tua buat seorang bujangan bukan?
Entah... ini berlanjut sampai kapan?
Entah... sampai kapan aku sendirian?
aku pun tak tahu kawan

aku hanya menyusuri waktu, yang menghiasi hidupku
Mencoba selalu mensyukuri nikmat-Nya, dan berbuat untuk sesama
Hari memang berubah setiap hari
semuanya bergerak
Walau secara kasat mata ada yang terlihat diam
Termasuk benda-benda yang ada di langit dan bumi
semuanya tunduk patuh kepada-Nya
Dan semuanya senantiasa berzikir kepada-Nya

Serdadu Negeriku

Betapa perkasa serdadu negeriku, tapi sayang hanya jago kandang
melempem ketika berlaga tandang
Betapa kuat sedadadu negeriku, tapi sayang cuma sangar di hadapan rakyatnya
tapi meleleh di luar negaranya

Pesawat tempur serdadu negeriku begitu canggih
saking canggihnya, cuma dianggap besi tua
yang melayang-layang di udara
Dan tinggal ditunggui jatuhnya saja oleh musuh

tank-tank serdadu negeriku begitu hebat
melebihi gerobak-gerobak sapi milik para petani
kapal-kapal perang serdadu negeriku begitu kuat
Sekuat menahan gelombang, habis itu tenggelam

Wajah-wajah angker di balik topi bajanya
membuat nyali kami, rakyat kecil, jadi mengkeret
Belum lagi derap sepatu larsnya
yang membuat dada kami dag dig dug
copot rasanya jantung kami mendengar hentakannya

Ribuan Hari

Entah...
Berapa ribu hari yang telah aku lewati
Entah...
Berapa ribu hari yang terbuang percuma?
Entah...
Berapa juta jam, menit, detik yang berlalu tanpa aksi?
Berapa banyak kesempatan yang terbuang begitu saja?
Entah...
Berapa ribu nikmat yang terlupa?

Kamis, 08 Oktober 2015

Jelang Ulang Tahun

Sebentar lagi aku ulang tahun
Entahlah... aku harus senang atau sedih?
Kalau senang harus bagaimana?
Kalau sedih, kenapa harus sedih?
Usia kian bertambah... yang hakikatnya berkurang.
Masa lalu semakin menjauh

Apakah harus merayakannya di mall,
di tempat keramaian bersama teman-teman?
atau merayakannya di kuburan?
Supaya diri ini ingat akan kematian yang datang bak kejutan
 
Sebenarnya aku ingin di hari ulang tahunku aku berada di luar kota,
di bagian pelosok nusantara, mengelana menyusuri bumi-Nya
Tak melulu ada di Batavia, yang kian hari mobil-mobil, motor-motor kian bertambah
Gedung-gedung kian menjulang, pohon-pohon semakin banyak ditebang.
Debu-debu beterbangan, perbaikan-perbaikan jalan membuat jalan semakin sesak.

Aku bosan kawan...
Tapi apa mau dikata, aku tak punya uang untuk akomodasi,
mudah-mudahan di hari-H nya aku dapat rejeki, bisa mengelilingi bumi



Selasa, 06 Oktober 2015

Surat buat Adik

Dik..
Rasanya aku tak rela melihat engkau besar
Aku lebih suka melihat engkau kecil.
seorang bayi lucu yang menggemaskan
dengan celotehmu yang senantiasa membuat aku tertawa

Tapi kini engkau telah menjadi seorang mahasiswi,
yang memisahkan diri di lain propinsi
bukan aku tak senang engkau mandiri dik...
sama sekali bukan...
justru aku bangga punya adik yang pintar
yang berpikir jauh ke depan

Cuma satu pesanku padamu
Dimanapun engkau berada jangan lupakan orangtua kita,
Doakan agar mereka sehat wal afiat, bahagia,
dan selalu dalam lindungan-Nya

Wassalam
Abangmu

Sabtu, 03 Oktober 2015

Maaf Bu

Maaf bu...
aku tak sebaik anak-anak yang lain berbakti kepada ibunya
aku tak banyak memberikan materi, ataupun perhatian
aku juga tak bisa selalu memberikan apa yang engkau butuhkan
aku tak selalu ada di dekatmu

Maaf bu....
Aku memang seperti ini, aku hanya bisa menjadi aku, bukan orang lain
Aku hanya bisa menjadi diriku, sang petualang
Jiwaku tak kuat terkurung sepi, hatiku takkan kuat tanpa menyusuri bumi
Karena diriku ingin sebebas elang yang terbang tinggi

Catatan 3 Oktober

       Jaman kian berubah, menjadi lebih modern, tekhnologi semakin canggih, dan komunikasi lebih cepat dan praktis. Lingkungan juga telah berubah. Yang tadinya banyak pepohonan kini telah lenyap, berganti dengan ruko-ruko, jalan-jalan layang melintang, galian-galian yang tak ada habis-habisnya dikeruk, dan gedung-gedung yang ingin mencapai langit yang tinggi. 
      Ternyata hidup di kota, khususnya di Jakarta tak seenak dulu. Debu-debu kian berterbangan menghinggapi orang-orang Jakarta.
       Sobat.... langkahku ku sudah semakin jauh, bahkan sudah ada di pertengahan , bahkan lebih. Adakah pompa yang sanggup mengembangkan semangatku hingga meluap-luap? Adakah parfum yang dapat membuat gembel yang bau jadi wangi?Adakah dopping yang bisa melejitkan lari diri ini? Hingga diri menjadi lelaki perkasa tiada dua. Dopping itu adalah ada hawa di sisi.

Kamis, 01 Oktober 2015

Jangan Tutup Dirimu (Puisi)

Jangan Tutup Dirimu
cipt.Wengky Setiawan

Jangan tutup dirimu dik...
masmu ini telah menunggumu sejak lama
jangan tutup dirimu dik...
aku tak mau pindah kelain hati
aku hanya cinta kamu

Dik...
tak terbesit diri ini mengubah haluan cintaku
aku hanya ingin berlabuh di hatimu
di dermaga cintamu

Jangan Tutup Dirimu (cipt. Stinky)

Dari hati yang paling dalam
Terucap kata cinta untukmu
yang telah lama ingin kukatakan
Sungguh takkan kuingkari

reff:  Hari demi hari telah terlewati
        Tetapi dirimu selalu di hatiku
        Kau pujaanku, kau bidadariku
        jangan tutup dirimu
        sebelum aku datang

       Biarkan  kumencoba menjadi milikmu
       Jangan tutup dirimu
       Salahkah diri ini yang mencintaimu
       Jangan tutup dirimu

Tak banyak yang dapat kulakukan
Untuk membuktikan cintaku
tapi kata hati yang tulus dan suci
sungguh aku cinta kamu
(kembali ke reff)

Dan memang kuakui setulus hatiku
aku cinta padamu
salahkah diri ini yang mencimu
jangan tutup dirimu