Senin, 08 Juni 2015

Jelang 40 (Puisi)

Tuhan....
Usiaku tak lama lagi 40
Usia yang semakin ditakuti untuk orang-orang yang beranjak tua
Rasanya tak ingin tua, Tuhan...
Tapi takdir-Mu tak bisa dipungkiri
seperti nikmat-Mu yang sering aku ingkari

Banyak hal yang belum aku lakukan
Belum ada prestasi yang aku torehkan
Belum cukup bakti kepada orangtua yang aku persembahkan
Tapi waktu beranjak begitu cepat,
rasanya secepat menyeruput kopi panas

Rasanya belum lama aku kecil
memakai celana pendek, berlarian main pedang-pedangan,
pistol-pistolan. atau bertelanjang kaki main layang-layang di jalanan.
Ramai-ramai pergi mengaji, bersarung dan berkopiah menuju musollah,
memukul bedug bersama kawan-kawan saat takbiran
Itu semua terasa baru kemarin

saat beranjak besar,
merasakan cinta monyet ala ABG, saling curi pandang,
tak berani mengungkapkan rasa hati yang semakin deg-degan
Disambung dengan cinta anak SMA yang penuh hura-hura
itu semua terasa baru sekejap

Lalu bekerja...
Berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain
Dari perusahaan yang satu ke perusaahaan yang lain
Merasakan pahit getirnya menjadi seorang kuli,
demi mendapatkan nasi satu kwali

Merasakan asam garam kehidupan
Bak menikmati hidangan yang sedang disajikan
Semua harus ditelan, apa pun konsekwensinya,
demi mendapatkan pelajaran dalam sekolah kehidupan

Masa lalu semakin jauh, Tuhan...
malaikat maut semakin dekat untuk menjemput
Aku semakin takut Tuhan...
Dekap aku dengan Rahman dan Rahim-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar