Kamis, 19 Maret 2015

Gemericik (diary)

     Hujan gemericik membasahi bumi, pantas saja dua hari ini cuaca terasa sangat panas. Rasanya mentari mencubiti kulit. Diiringi lenguhan masyarakat Jakarta yang kegerahan. Malam ini udara sejuk mulai merayapi diri... adem rasanya. Sejenak kumerasa berada di Puncak, Bogor. Aku ada di dalam warnet langganan, Dafa & Davin Net. Banyak anak kecil di sini, jemari mereka asyik memainkan game on line. "Mungkin dunia ini akan sepi tanpa ada anak-anak. Keriuhan mereka membuat ramai dunia",  benakku bicara.
     Hidup memang aneh, kadang kita merasa nyaman senyaman-nyamannya. Tapi kadang kita galau, segalau-galaunya. Entahlah... mungkin itulah alur hidup di dunia? Kita cuma menjalaninya, tanpa syarat. Belajar dari pengalaman, dan harus pandai-pandai memanfaatkan waktu, karena ia terus bergulir. Tanpa bisa dipungkiri kita takkan mampu menghentikannya. Masa adalah milik-Nya, cerdik-cerdiklah menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar