Selasa, 31 Maret 2015

"Pulau di Ketinggian"

     Entahlah aku harus bicara apa? Aku sebenarnya tipe penulis yang hanya mau membuat tulisan yang adem-adem saja. Tapi saat ini darahku mendidih, ketika alam semakin dirusak. Sore ini aku melihat postingan guru menulisku, Gol A Gong di sosmed, tentang penggusuran bukit di Jalan Lingkar Selatan Cilegon, Banten. Di foto bentuknya sudah sudah seperti pulau di ketinggian, di sekelilingnya jurang-jurang mengerikan. Sudah pohon-pohonnya habis, tanahnya dikeruk, batu-batunya diambil juga. Hanya satu kata yang bisa keluar dari lisanku, "Menyedihkan". Jangan salahkan alam kalau mencari keseimbangannya sendiri, terjadi longsor ,amblas, atau disapu air laut ketika pasang!
    Alam kok digerus terus? tak puaskah petinggi negeri yang  mengeksploitasi bumi? Khususnya Banten, masihkah bumi Banten harus dilubangi tanahnya untuk mendapatkan pasir, emas atau intan? Dipangkas bukit-bukitnya untuk dijadikan pabrik-pabrik. Ditebang pohon-pohonnya untuk pembangunan gedung, ditimbun sawah-sawahnya buat dibangun perumahan. Para aktivis sudah berkoar-koar... berdemo sampai berbusa, penulis-penulis sudah kehabisan tintanya, menegur tingkah mereka. Tapi mata hati mereka sudah buta, telinga mereka tuli. Apakah cuma kiamat yang bisa menghentikan mereka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar