Senin, 06 April 2015

Surat buat Ibu 1 (puisi)

Bu ...
Aku takkan pernah bisa membalas budimu
takkan pernah bisa menyayangimu melebihi sayangmu padaku
Ku takkan pernah bisa menandingi pemberian tulusmu padaku

Aku yang tengil ini, seringkali merasa sudah berbakti padamu
padahal... tidak, belum apa-apa dan belum seberapa,
belum seujung kukumu
Aku yang sering tak mengacuhkanmu, cenderung melupakanmu
Maafkan aku bu...

Maafkan aku bu... yang sampai hari ini, sampai detik ini....
belum jadi anak yang membanggakan,
cenderung jadi anak yang sering merepotkan
dan menyebalkan

Maafkan aku bu...
Engkau banting tulang, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala,
memanggul beban berat keluarga 
sedangkan, seringkali aku keras kepala

Saat aku jauh darimu... engkaulah radar terhebat
yang dapat mendeteksi hatiku,
begitu besar rasa cemasmu memikirkan aku
Sedangkan aku?
Aku sering tak peduli, dan tak ambil pusing bagaimana rasa khawatirmu

Maaf bu... aku belum bisa jadi anak yang berbakti
aku bukan anak hebat yang engkau miliki
sedangkan engkau....
Ibu terhebat yang aku miliki, ibu terkuat yang pernah ada
Ibu juara satu sedunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar