Minggu, 29 Juni 2014

Hanya Satu Jam

     Hari kedua di bulan Ramadhan, masjid dan mushola masih terlalu sesak untuk bernafas. Hingga aku merasa lebih nyaman sholat tarawih di rumah. Namun rasa jemu tak mau pergi dari diriku. Kuhidupkan mesin Supra-X-125-ku, diiringi suara petasan di sudut gang, menuju Dafa & Davin Internet. Untuk main FaceBook, Youtube dan menulis catatan harian di blog.
      Entahlah, aku butuh sesuatu untuk memecah kebuntuan jiwa ini yang tak jelas arah. Tawa riang anak-anak kecil meramaikan suasana di warnet ini. Maklum masa liburan, anak-anak bebas bakal tidur malam. Ramadhan kali ini memang begitu komplet. Ada siaran langsung piala dunia, debat capres dan cawapres di TV, bersamaan dengan liburan sekolah.
       Deru mesin sepeda motor dan mobil seakan tak mau berhenti, tetap terdengar walaupun aku sudah memakai headset. Malam ini begitu ramai, menandakan hari yang tak pernah mati. Tapi sayang pemilik warnet sudah mewanti-wanti, "Hanya ada waktu satu  jam pak, warnet ini mau tutup jam 10". Weleh-weleh, warnet ini tutup dua jam lebih awal dari biasanya. Bukan berarti sudah tak butuh duit, "Mungkin sang pemilik warnet telah letih, mengingat pengunjung begitu ramai", pikirku, mencoba untuk ber-husnuzhon dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar